Kamis, 14 Juli 2011

Argentina Pertahankan Formula Juara

Argentina tidak akan mengubah komposisi tim kala menang 3-0 atas Kosta Rika saat melawan Uruguay di babak perempat-final.

 

Lionel Messi masih akan menempati posisi dan peran sebagai gelandang kreatif saat Argentina menghadapi Uruguay di perempat-final Copa America 2011.

Hal itu dipastikan pelatih Sergio Batista saat mempersiapkan tim untuk memasuki fase knockout, setelah menang 3-0 atas Kosta Rika kemarin lusa.

Dalam sesi latihan, Batista memainkan komposisi skuad yang sama dengan menempatkan Angel Di Maria, Gonzalo Higuain dan Sergio Aguero di depan Messi yang berada di lini tengah bersama Fernando Gago dan Javier Mascherano.

Sergio Aguero dan Fernando Gago mengaku senang dengan komposisi tersebut karena peran dan kontribusi Messi bisa lebih maksimal dan tim bisa mendapat keuntungan karenanya.

"Saya tahu ketika Messi mendapat bola, saya mulai berlari dan mencari ruang. Messi adalah yang terbaik di dunia dan tidak ada kata-kata yang bisa menjelaskan bagaimana ia bermain," kata Aguero, Kamis (14/7).

"Sangat mudah bermain dengannya. Ia selalu memberikan kesempatan, dengan hanya satu kesempatan, Anda bisa memiliki peluang. Kami memiliki pemain terbaik dan kami harus mengambil kesempatan," imbuh Gago.

Copa America 2011: Oscar Tabarez Cemas Pada Lionel Messi

Pelatih Uruguay ini khawatir jika Lionel Messi tampil prima di semi-final Copa America nanti.

 

Rasa cemas menyelimuti benak pelatih Uruguay Oscar Tabarez. Ia cemas jika Lionel Messi tampil prima maka hal tersebut bakal menjadi ancaman serius ketika Uruguay dan Argentina bertemu di semi-final Copa America, Sabtu waktu setempat.

"Dia [Messi] tentunya akan menyebabkan masalah buat kami," kata sang pelatih dalam jumpa wartawan yang digelar pada Kamis petang waktu setempat.

"Tapi ada pepatah yang menyebutkan jika Anda memiliki sebuah masalah tentu akan selalu ada jalan keluarnya. Jadi kenapa harus khawatir? Tapi jika Anda memiliki sebuah masalah tapi tak ada solusinya, sekali lagi mengapa harus khawatir juga" ujar Tabarez.

Untuk menghadapi Argentina, Tabarez sejauh ini masih belum menentukan skuad intinya.

"Kami masih harus menentukan beberapa hal lagi. Yang pasti kami sudah berbicara dengan para pemain, tapi belum ada satupun yang telah diputuskan," katanya.

Senin, 30 Mei 2011

Kandaskan Manchester United (Lagi), Barcelona Juara Liga Champions 2010/2011

Trisula maut Barcelona, Pedro-Lionel Messi-David Villa, antarkan Barcelona ke podium juara Liga Champions 2010/2011.

 

Tekad kuat Manchester United untuk melampiaskan dendam mereka terhadap barcelona dua tahun lalu sirna sudah. Pasukan Sir Alex Ferguson kembali mengecap kekalahan dari armada Pep Guardiola 3-1 di partai puncak Liga Champions yang dihelat di Wembley Stadium, Minggu (29/5) dinihari WIB, yang sekaligus juga memastikan Los Blaugrana mengukir gelar Eropa musim 2010/2011.

Ini merupakan trofi Champions yang keempat bagi Barca. Menyamai catatan rekor Bayern Muenchen dan Ajax Amsterdam.

Kemenangan ini juga menjadi yang kedua bagi Lionel Messi cs di tanah Wembley sejak tahun 1992 saat kompetisi masih bernama Piala Eropa dan venue masih old Wembley, The Twin Towers.

Barcelona memulai langkah dengan gemilang. Pada menit ke-27, Pedro menjebol gawang Edwin van der Sar. Umpan tembusan Xavi diterima dengan baik oleh sang striker. Dengan dinginnya, Pedro menaklukkan kiper veteran asal Belanda itu.

Keunggulan raksasa Spanyol tidak bertahan lama, memasuki menit 33, Wayne Rooney menghidupkan publik Wembley. Kerja samanya dengan Ryan Giggs berujung gol dengan bomber Inggris itu mengirim lesakkan terukur ke gawang Victor Valdes.

Skor 1-1 ini tidak berganti sampai kedua tim masuk ruang ganti.

Barca yang tercatat tampil dominan di final ini kembali melanjutkan kecemerlangan mereka di paruh kedua. Enam menit sebelum satu jam pertandingan berlangsung, Lionel Messi membalikkan keadaan.

Tendangannya dari luar kotak penalti tak kuasa diredam van der Sar. Gol sang mega bintang Argentina ini pun menyamai rekor gol terbanyak Champions milik Rud Van Nistelrooy yang mampu mengemas 12 gol dalam semusim.

Keunggulan ini rupanya tidak membuat Barca berpuas diri karena David Villa kian menambah penderitaan Red Devils.

Pada menit ke-68, tendangan penyerang andalan Spanyol itu menjurus indah melewati hadangan van der Sar. 3-1 Barca kian menjauh.

Di sisa waktu yang ada, Barca dengan gaya khasnya tetap mempertahankan penguasaan bola dengan sebaik mungkin. Meski demikian, di enam menit jelang bubaran, Nani sempat membuat kans.

Berkolaborasi dengan Rooney, ia melepas tembakan kaki kiri. Sayangnya, bola bergulir di samping gawang Valdes. Itu merupakan peluang terakhir di laga ini sampai wasit pun meniupkan pluit panjang. Barcelona pun juara Liga Champions 2010/2011.












Minggu, 15 Mei 2011

"Tiru" Sergio Ramos, Maarten Stekelenburg Jatuhkan Trofi Eredivisie


Trofi berbentuk piring tersebut terjatuh saat diarak menuju Museumplein.

Terjatuhnya trofi oleh tim juara musim ini ternyata tak hanya ada di Spanyol. Masih segar dalam ingatan kita ketika Sergio Ramos tak sengaja menjatuhkan Copa del Rey dari atas bus yang berparade keliling kota Madrid.

Nah, Ramos rupanya punya "pengikut". Kiper sekaligus kapten Ajax Amsterdam, Maarten Stekelenburg, juga menjatuhkan trofi Eredivisie yang baru disabet timnya setelah mengalahkan FC Twente di pekan terakhir, Minggu (15/5).

Seperti diberitakan Voetbal International, Stekelenburg --yang tak bermain di Amsterdam Arena karena masih cedera-- duduk di samping wakil kapten Jan Vertonghen sambil mengangkat trofi di atas bus berparade menuju Museumplein, alun-alun kota Amsterdam.

Secara tak sengaja, trofi berbentuk piring itu terlepas dari tangan Stekelenburg dan jatuh ke jalan. Beruntung, nasib trofi tersebut tak senaas Copa del Rey yang hancur berkeping-keping karena terlindas bus.

Seorang fans Ajax langsung memungut trofi tersebut lantas mengembalikannya. Hm, siapa lagi yang bakal menyusul Ramos dan Stekelenburg?

Barcelona Deportivo La Coruna Berakhir Kacamata

Kedua tim yang berlaga di Camp Nou tak mampu melesakkan satu pun gol.


Hasil 0-0 untuk pertama kalinya dicatat Barcelona musim ini. Skor kacamata tersebut tercipta di Camp Nou kontra Deportivo La Coruna, Senin (16/5) dinihari WIB.

Pada laga jornada 37 ini, Barca banyak menurunkan pemain lapis kedua plus beberapa pemain dari Tim B. Tak mengherankan karena Blaugrana memang sudah menahbiskan diri menjadi kampiun La Liga 2010/11 sejak pertengahan pekan.

Bagi Deportivo, perolehan sebiji poin belum membuat posisi mereka aman dari jerat relegasi. Saat ini, satu angka jugalah yang memisahkan tim asuhan Miguel Angel Lotina dari zona maut.

Depor sebenarnya tampil lebih mengancam di awal-awal pertandingan. Laga baru berusia tiga menit, Nioui Lassad memanfaatkan keragu-raguan Marc Bartra untuk melepas tembakan dari luar kotak penalti yang masih bisa digagalkan dengan gemilang oleh Victor Valdes.

Absennya duet Xavi Hernandez-Andres Iniesta di lini tengah membuat Barca sempat kesusahan membangun penguasaan bola yang dominan. Deportivo pun kembali mendapat kans di menit ke-20, lagi-lagi lewat Lassad yang kali ini tendangannya melebar.

Setelah berhasil mengatasi kegamangan, barulah pasukan Pep Guardiola mampu memeragakan possession football khas mereka. Peluang mulai datang bagi Barca, tapi dua kesempatan yang diperoleh Ibrahim Afellay serta masing-masing satu bagi Jeffren Suarez dan Bartra masih menemui jalan buntu.

Di babak kedua, Barca terus menebar ancaman. Berawal dari operan Thiago Alcantara, Javier Mascherano melancarkan sepakan jarak jauh yang bisa dimentahkan Daniel Aranzubia.

Di tengah serangan gencar kubu tuan rumah, Depor sempat mencuri peluang lewat aksi Aythami, tapi Valdes masih bisa mementahkan.

Kesempatan terbaik Blaugrana lahir ketika umpang silang Dani Alves --yang turun sebagai pemain pengganti-- gagal dituntaskan Bojan Krkic dengan kepalanya dari jarak dekat.

Barcelona melanjutkan dominasi permainan di sisa waktu yang ada, sementara Deportivo juga tetap kokoh di lini belakang. Dua peluang masih sempat tercipta di sepuluh menit akhir laga.

Pertama lewat tendangan bebas Alves yang bisa digagalkan di menit ke-80 dan upaya Xisco yang kembali berujung kegagalan berkat kesigapan Valdes.

Aston Villa Permalukan Arsenal Di Emirates

The Gunners mengalami kesulitan untuk menembus pertahanan solid yang dikembangkan Aston Villa.


Arsenal dipaksa menelan kekalahan di hadapan pendukungnya saat ditaklukkan Aston Villa di Stadion Emirates dalam lanjutan Liga Primer Inggris, Minggu [15/5] malam WIB.

Kekalahan itu membuat Arsenal terpaku di peringkat tiga klasemen sementara dengan nilai 67, dan gagal mendekati Chelsea. Arsenal juga berpeluang digeser Manchester City yang berselisih dua poin dengan The Gunners.

Dalam pertandingan ini, manajer Arsenal Arsene Wenger memasukkan nama Thomas Vermaelen ke dalam starting line up. Vermaelen absen membela Arsenal sejak September lalu, karena dibekap cedera.

Tampil di kandang lawan, Aston Villa sama sekali tidak gentar. Tim tamu justru mengawali laga dengan baik dibandingkan tuan rumah. Laga berjalan sembilan menit, Aston Villa sudah mendapat peluang melalui Darren Bent, namun ia tidak melepaskan tembakan, dan justru memberikan umpan kepada rekan satu timnya.

Kesalahan Bent ini terbayar dua menit kemudian. Setelah lolos dari jebakan off-side untuk menyambut umpan Kyle Walker, Bent melepaskan tendangan voli yang akurat untuk menjebol gawang Arsenal yang dikawal Wojciech Szczesny.

Empat menit kemudian, fans Arsenal kembali terbungkam saat Bent memaksa Szczesny memungut bola dari jalanya untuk kali kedua. Usia melewati Vermaelen, Bent yang menerima umpan terobosan sdari Ashley Young menghujamkan bola ke gawang Arsenal.

Setelah tertinggal dua gol Bent, Arsenal mulai bangkit dan berusaha menyamakan kedudukan. Namun pertahanan solid Aston Villa gagal ditembus pemain Arsenal. Skor 2-0 ini bertahan hingga babak pertama berakhir.

Di babak kedua, Wenger memasukkan Marouane Chamakh, dan menarik keluar Sébastien Squillaci guna menambah daya gedor The Gunners. Perubahan ini membuat Arsenal bermain lebih agresif. Sementara Aston Villa mengembangkan permainan serangan balik cepat.

Pada menit ke-58, kiper Aston Villa Brad Firedel melakukan penyelamatan, ketika ia menggagalkan upaya Kieran Gibbs yang menerima umpan dari Robin van Persie untuk memperkecil ketertinggalan tuan rumah. Empat menit kemudian, Wenger memasukkan Nicklas Bendtner, dan menarik keluar Andrey Arshavin.

Chamakh mampu menjebol gawang Friedel pada menit ke-78. Namun gol itu dianulir wasit Michael Oliver, karena dianggap terlebih dahulu melakukan pelanggaran dengan mendorong Walker.

Uapaya Arsenal untuk memperkecil ketertinggalannya baru membuahkan hasil satu menit sebelum pertandingan berakhir. Kemelut di depan gawang Aston Villa dapat dimanfaatkan Van Persie untuk mencetak gol. Namun skor 2-1 tidak mengalami perubahan hingga pertandingan berakhir.

Tottenham Geser Liverpool Di Peringkat Kelima

Tottenham sukses meraih tiga angka di kandang Liverpool.


ottenham sukses menggeser Liverpool di peringkat kelima klasemen sementara Liga Primer Inggris usai meraih kemenangan 2-0 di Anfield, Minggu (15/5). Kemenangan ini membuat Spurs berada di posisi terdepan untuk memenangkan tiket ke Liga Europa musim depan.

Pasukan Harry Redknapp tampak percaya diri, meski tampil di kandang lawan. Rupanya kekecewaan kalah bersaing dengan Manchester City untuk masuk ke zona Liga Champions mereka tumpahkan di Anfield.

Serangan bertubi-tubi Tottenham sempat merepotkan pertahanan Liverpool di awal laga. Mereka akhirnya mampu unggul di menit kesembilan melalui tendangan keras kaki kanan Rafael van der Vaart yang menghujam ke pojok kiri gawang Pepe Reina.

Luis Suarez tampak frustasi karena beberapa kali usahanya mampu dimentahkan barisan belakang Tottenham. Pada menit ke-21, pemain asal Uruguay itu tampak ambisius dengan melepaskan tendangan dari jarak jauh, namun tidak sesuai sasaran. Sepuluh menit berselang, pergerakan berbahaya Suarez di depan kotak penalti Spurs masih bisa diantisipasi dengan baik oleh bek Ledley King.

Demikian pula dengan pergerakan Dirk Kuyt. Pergerakan pemain asal Belanda itu bahkan mampu ditempel dengan ketat oleh bek Danny Rose. Meski Kuyt sempat terjatuh di kotak penalti lawan, namun wasit tak menganggap itu sebagai pelanggaran.

Pada menit ke-34, gelandang muda Jay Spearing gagal memanfaatkan sebuah peluang emas umpan Maxi Rodriguez yang diteruskan Kuyt, karena tendangannya masih menyamping jauh di sisi gawang Carlo Cudicini.

Jelang pertandingan babak pertama akan berakhir, Suarez melakukan berbahaya ke kotak penalti dengan melewati dua bek lawan dan kemudian melepaskan umpan ke arah gawang. Namun, Rose masih sigap dan menghalau bola dengan sundulan kepalanya. Padahal, Andy Carroll sudah siap menyambut umpan tersebut.

Permainan menyerang kedua tim kembali berlanjut di babak kedua. Kerugian besar buat tuan rumah karena pada menit ke-56, wasit memberikan hadiah penalti kepada Tottenham setelah Steven Pienaar dijatuhkan John Flanagan di kotak terlarang. Tampil sebagai sang eksekutur, Luca Modric sukses mengelabuhi Reina dengan menceploskan bola ke tengah gawang.

Tottenham di atas angin. Hingga pertandingan babak kedua berakhir, Liverpool gagal mencetak gol dan harus rela memberikan posisinya kepada tim tamu.

Pertandingan pekan depan menjadi penentuan siapa yang berhak lolos ke Liga Europa musim depan. Tottenham akan menjamu Birmingham, sementara Liverpool bertamu ke kandang Aston Villa.